divine-music.info
Ada waktu di mana kita harus tersenyum, ada waktu di mana
kita menangis, merenung dan tertawa.
Di dalam hidup ini taka da jaminan untuk slalu berpijak di
atas kebahagiaan, tak ada sekat di mana kita bisa berpangkut di kala terjatuh,
selain dari merenungi apa itu CINTA
Bergeser ke sebuah cerita, cerita ini tepatnya ku alami di
masa masih menyandang predikat putih abu-abu, nama alay dari arti SMA, ini
bukan humor, ataupun hanya fiksi untuk merangkai sebuah cerpen bahkan novel
dengan kebohongan 100%..
Kisah ini berawal dari sebuah hari di mana aku bertemu
dengan seorang gadis muda berparas indah, lekukan tubuhnya bagaikan seseorang
yang tak datang dari bumi ini, wajahnya manis, cantik, anggun.
Ku ulurkan tanganku dan “Alvin” dengan senyum menawan pun
wajahku menghujam hatinya. Sedikit terdiam dan menatapku sejenak berhenti ia
mengedipkan mata, seperti orang yang pengen bilang “kalo ga salah, ini yang
curi sandal gue”,,, oh ternyata bukan, dia mengatakan “Alvin, udah gw kenal ko
lama, semenjak loe di bicarakan banyak orang di sekolah” .
“gw terkenal dong”. Bukan, elo di bicarakan gara-gara
kemarin loe nabrak tiang listrik, enggak ko gw becanda boy, kenalin nama gw
Miha. Dia tersenyum, seakan ada sebuah peluru dingin yang menerkam hatiku,
serrrrr sejuknya berasa sampai di jiwa.
Keesokan harinya pun aku lebih cepat pergi ke sekolah,
niatnya sih pengen ketemu dia, gara-gara buru-buru, apes pun datang, buku
tugas,PR, pensil, topi jadi ketinggalan, dan ujung-ujungnya aku menjadi patung
meseum yang di pajang di tengah lapangan. Ya ampuunnn, tapi ga papa lah, karna
setiap aku di jemur, sosok bidaddari melintas dan menyapa dengan senyum
manisnya. Emmmm aku lebih betah dengan keadaan ini. Assstagaa pantas dia
senyum, ternyata aku tidak pakai seragam, melainkan atasan baju koko,dan
bawahan abu-abu.
Itu kesialan dari datangnya rasa cinta, hari-hari berikutnya
seakan mulai ku rasakan ada sesuatu yang lebih beda di hidupku. Saat dia
berkata “sore jalan yuk”
Hampir setiap hari aku slalu menemaninya, buat jalan, makan
dan banyak lagi. Saat itu, gerimis mulai turun menyapu bumi yang panas, kita
memilih berteduh dulu( maklum ga punya setang bulat alias mobil) . dia
sepertinya kedinginan, lalu dengan jiwa pahlawan aku lepaskan jaketku dan ku
pasangkan ke tubuhnya.” Ini pakai, biar lu ga kedinginan” aku tersenyum sambil gemetar, dingin.
Hujan pun semakin deras, AKU SAYANG KAMU, kata-kata ini
seakan membelah hujan, merubahnya menjadi salju yang indah.
Mulai saat itu, kita lebih dekat dan bisa di bilang
berpacaran, dan menjadi benar- benar sepasang kekasih.
Kita seakan tak mengenal sedih lagi, taka da masalah di
dalam hubungan, karena aku dan dia selalu saling mengerti,
Hari demi hari telah di lalui. Semua indahnya cinta telah ke
jalani, dan kini semuanya berubah saat ibunya menjodohkannya dengan seorang
pria kaya.
divine-music.info
Di saat itu, aku hanya dapat meratap, merenungi, sosok bidadari di hatiku bukan untukku, senyuman penuh luka menemani hariku, miha pun bersedih, karena hal ini tak dapat di hindarinya lagi.
Kita slalu menghabiskan waktu bersama, namun keaadannya
sudah berbeda, dulu penuh tawa, sekarang hanya air mata berbalut pelukan , seakan
akan berkata “tuhan, jangan pisahkan kami”. Namun takdir tak berkata sama.
Terakhir kali, aku bertemu dengannya, ku usap air matanya,
ku katakana “ini adalah jalanmu sayang,
taka da yang perlu kamu cemasin, meski kita tak bersama, aku akan tetap tersenyum
untukmu, di dalam hatimu” miha hanya mampu menangis, dan tangisannya semakin
deras dan mulai tenang saat aku menertawakannya, agar dia tahu bahwa aku tak
sedih, tawa palsu
Setelah itu, aku tak pernah menerima pesannya, telpon,
kabarnya, bahkan aku tak tau di mana.
Saat sore hari, aku duduk dengan sebuah gitar tuaku, tak
lama ku lihat ada sebungkus plastic terang berisi kertas bertuliskan “UNDANGAN
PERNIKAHAN” Wussssss perlahan angina lembut pun berasa sebuah sayatan di hati
ini.
Malam-malam ku jalani dengan iringan lirik tentang kisah
terindah yang menjadi kenangan di hidupku. Dan kini semuanya sudah hilang.
Tepatnya hari minggu, 16 juni 2013.
Musik dengan
meriahnya menyambut sepasang pengantin, ku tatap dari jauh, mengapa bukan aku
yang duduk di sampingnya, gumam hati yang mulai hancur sekeping demi sekeping
di setiap hela nafasku.
Ku lihat, dia tersenyum memandangku, namun senyumannya
berbeda, kali ini ada tetesan air bening mengalir di pipinya. Hati ini berontak
ingin mengusap kesedihan itu, namun taka da hal yang dapat di lakukan selain
memejamkan mata dan sadar bahwa ia bukan milikku lagi.
Zzz,,zzz,zzz getar handphone tanda sms di kantongku, ku
lihat ada sms miha yang bunyinya “ sabar sayangku, aku akan kembali” . lekas ku
hapus nomernya di kontakku. Ini hanya akan membuatku lebih terluka, akan lebih
berharap sesuatu yang tak akan terjadi.
Hari demi hari berlalu tanpa ada dia. Aku mulai terbiasa,
dan terakhir kali (25 agustus 2014) aku melihatnya tertawa dengan pasangannya,
dan sepertinya ia sedang mengandung. Aku pun ikut bahagia.
Sekarang aku sudah melupakannya, dan aku sudah menjalani
hubungan serius dengan seorang gadis yang lebih indah darinya, yumie. Wajahnya
seperti wanita Arabic dengan hidung mancungnya. Memang tuhan selalu memiliki
rahasia di balik rahasia.
dan untuknya, terimakasih telah membuatku bisa merelakan, bersabar, dan lebih kuat.
untuk semua pembaca, "tak mungkin tuhan mengambil sesuatu dari kita tanpa menggantinya dengan yang jauh lebih baik"